5 Alasan Fabio Quartararo Bakal Gagal Juara MotoGP 2022, Nomor 1 Tekanan Besar Menanti

5 Alasan Fabio Quartararo Bakal Gagal Juara MotoGP 2022, Nomor 1 Tekanan Besar Menanti

5 Alasan Fabio Quartararo Bakal Gagal Juara MotoGP 2022

Para ahli kini mengungkapkan 5 alasan mengapa Fabio Quartararo kemungkinan akan gagal menjadi juara dunia MotoGP 2022. Meskipun saat ini ia masih berada di puncak klasemen pembalap, namun terdapat beberapa ancaman yang bisa membuatnya tersingkir dari posisi juara. Apa saja faktor-faktor tersebut? Berikut daftarnya:

1. Lawan Mulai Konsisten

Fabio Quartararo saat ini sedang merasakan tekanan dari pembalap-pembalap lain seperti Aleix Espargaro dan Francesco Bagnaia. Quartararo yang mengumpulkan 180 poin hanya berjarak 22 poin dari Espargaro yang saat ini berada di posisi kedua. Sedangkan Bagnaia masih terpaut 49 poin. Dalam situasi seperti ini, segala kemungkinan masih terbuka, terutama karena Bagnaia mulai menunjukkan konsistensi dengan tampil di podium tertinggi dalam dua balapan terakhir.

2. Yamaha Lebih Lambat dari Pesaingnya

Kelemahan Yamaha dibandingkan dengan pabrikan lain seperti Ducati dan Aprilia juga bisa menjadi faktor yang membuat Fabio Quartararo gagal juara MotoGP 2022. Ducati dan Aprilia terbukti memiliki kecepatan yang luar biasa dalam ajang ini. Terlebih lagi, Aprilia mampu meningkatkan level kompetisinya berkat paket aerodinamika yang baik.

3. Gaya Membalap yang “Jorok”

Gaya membalap agresif Fabio Quartararo juga mulai diperhatikan oleh rider lain. Insiden di MotoGP Inggris yang membuatnya terkena hukuman long lap penalty akibat menyenggol Aleix Espargaro di MotoGP Belanda menjadi bukti bahwa gaya membalapnya rentan terhadap kesalahan. Hal ini tentu menjadi kendala bagi Quartararo untuk mempertahankan posisinya sebagai pembalap terdepan. Para pembalap lain mulai memikirkan cara menghadang strategi pembalap Prancis ini.

4. Terlalu Percaya Diri

Kelebihan kepercayaan diri juga dapat menjadi ancaman bagi Quartararo. Kehilangan fokus dan meraih sedikit poin saat jatuh di MotoGP Belanda adalah contoh nyata dari ini. Pernyataan Quartararo sendiri mengindikasikan bahwa kepercayaan diri yang berlebihan bisa menjadi boomerang.

5. Tekanan Besar di Pundak Quartararo

Sebagai juara bertahan, Fabio Quartararo menghadapi tekanan besar untuk mempertahankan gelarnya di MotoGP 2022. Terlebih lagi, performa Franco Morbidelli yang lemah dalam musim ini mengharapkan Quartararo untuk menjadi andalan Yamaha. Jika Quartararo tidak mampu mengelola tekanan ini dengan baik, kemungkinan besar ia akan kehilangan posisi juara.

Meskipun Quartararo saat ini masih berada di puncak klasemen, ada beberapa faktor yang membuatnya berpotensi gagal menjadi juara dunia MotoGP 2022. Lawan yang semakin konsisten, kelemahan Yamaha, gaya membalap yang berisiko, kelebihan kepercayaan diri, dan tekanan besar yang ia rasakan menjadi tantangan yang harus dihadapi Quartararo dalam mengamankan gelarnya.