Setelah lebih dari seminggu terjadi konflik antara Israel dan Hamas, warga Gaza tidak dapat merayakan Lebaran dengan tenang akibat serangan udara yang terus berlangsung. Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat bentrokan tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden memberikan ultimatum kepada Israel untuk mengizinkan penyaluran bantuan ke Gaza Utara. Hal ini merupakan respons terhadap situasi krisis kemanusiaan yang terjadi di wilayah tersebut akibat konflik yang berkepanjangan.
/data/photo/2024/03/29/6606439e56b6d.jpg "Konflik Tanah di Gaza: Pemukim Yahudi Berencana Membangun Permukiman Baru")
Puluhan pemukim Yahudi kini sedang mengincar sebidang tanah di tepi pantai Gaza. Mereka mengklaim bahwa tanah tersebut adalah hak mereka dan telah direstui oleh Tuhan.
Sebuah kasus medis yang sangat mengerikan telah terjadi di Gaza, Palestina. Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter bedah terkemuka dari Oxford, kasus tersebut merupakan yang paling mengerikan yang pernah dia temui.
Israel menembaki warga Gaza yang sedang antre untuk menerima bantuan kemanusiaan pada hari ini. Aksi biadab ini telah mengejutkan dunia internasional dan menimbulkan kecaman yang tajam dari berbagai negara.
**AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?**
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/thumbnails/4772481/original/017119200_1710408832-pesan-perdamaian-gaza-terdengar-di-kegiatan-ift "Semangat Persaudaraan: Kegiatan Iftar di Amerika Serikat Menyuarakan Pesan Damai Gaza")
Sebuah video yang menampilkan pesan perdamaian Gaza terdengar jelas di acara berbuka puasa di Amerika Serikat, mengundang perhatian masyarakat internasional.
Uni Eropa mengeluarkan kritik keras terhadap Israel atas penggunaan kelaparan sebagai senjata dalam konflik di Gaza. Menurut Uni Eropa, tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia dan menghambat upaya perdamaian di wilayah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat secara tiba-tiba mengumumkan pengiriman bantuan senilai $150 juta ke Jalur Gaza. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak di tengah situasi yang tegang di kawasan tersebut.
Pertempuran antara Israel dan Palestina di Gaza kembali menguak keprihatinan dunia. Bahkan, Amerika Serikat telah dikecam karena dituduh memberikan dukungan kepada Israel dengan menjual senjata yang digunakan dalam konflik tersebut.
Sejak awal pekan ini, Israel terus mengintensifkan serangan udara terhadap Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok militan Palestina. Pasukan Israel telah menggunakan senjata pemusnah yang mematikan, memaksa mereka untuk melakukan tindakan yang sangat drastis.
Ribuan paket makanan dan kebutuhan pokok diluncurkan dari pesawat udara Amerika Serikat ke wilayah Jalur Gaza pada hari ini. Bantuan kemanusiaan tersebut merupakan upaya untuk membantu warga yang terdampak konflik di wilayah tersebut.
Seorang anggota senior Hamas dilaporkan tewas dalam serangan drone yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Gaza kini sedang berpesta menyambut kedatangan makanan dari langit. Sejumlah barang dapat dimasukkan ke dalam kantong oleh para warga yang berdiri di bawahnya ketika dipropes milik Israel menganggur.
Palestina menolak untuk mencakup Hamas, kelompok militan yang memerintah di Jalur Gaza, dalam pemerintahan baru setelah perang terbaru di wilayah tersebut.
Ribuan warga Gaza merasakan kebahagiaan saat berton-ton bantuan diterjunkan oleh sekutu AS melalui udara. Menyusul serangan besar-besaran yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan ketersediaan kebutuhan pokok di wilayah tersebut.